Waktu adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada setiap orang yang hidup di dunia ini. Masing-masing orang dikaruniai oleh Tuhan 24 jam setiap hari yang penggunaanya bisa bermacam-macam seperti belajar, bekerja, bermain, makan, beristirahat, dan lain sebagainya. Dengan waktu yang Tuhan berikan, seharusnya setiap orang dapat menghasilkan banyak karya dalam hidupnya. Namun demikian, tidak setiap orang mampu menghasilkan banyak karya seperti yang seharusnya terjadi. Keadaan tersebut seringkali terjadi tidak dikarenakan seseorang kekurangan waktu, melainkan kurangnya kemampuan untuk mengatur waktu yang sudah Tuhan berikan dalam hidupnya.

Jika semenjak dini, masa kanak-kanak, setiap orang sudah dibekali dengan prinsip-prinsip yang benar mengenai manajemen waktu, besar kemungkinan prinsip-prinsip tersebut menjadi habit positif yang terus berlangsung seumur hidupnya. Christi Youd, seorang presiden dari Organize Enterprise–LLC, mengatakan “Manajemen waktu penting bagi siapapun. Jika Anda dapat mengajarkan kepada anak-anak Anda prinsip-prinsip penting tentang manajemen waktu, maka itu akan menjadi alat yang bisa mereka gunakan seumur hidupnya.”

Pengalaman selalu membuktikan bahwa orang yang punya habit positif dalam penggunaan waktu adalah orang yang mampu menghasilkan banyak karya dalam hidupnya dan berhak menikmati kesuksesan. Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakan waktu hanya sibuk mencari alasan untuk pembenaran atas kegagalannya. Atas hal ini, Franklin Field mengatakan “Garis pemisah yang besar antara kesuksesan dan kegagalan dapat digambarkan dengan lima kata: Saya tidak punya cukup waktu.”

Berkaca pada pentingnya manajemen waktu untuk diajarkan semenjak dini kepada anak-anak, berikut ini dipaparkan beberapa prinsip yang dapat menjadi panduan bagi orangtua, di antaranya:

1. Memprioritaskan waktu

Kunci mengajar anak bagaimana memanajemen waktu adalah dengan menolong mereka untuk membuat prioritas. Orangtua bersama-sama dengan anak dapat menentukan nilai-nilai apa yang paling berharga dalam keluarga? Jika itu adalah waktu kumpul bersama seluruh anggota keluarga, berapa banyak waktu yang harus disediakan setiap minggunya? Selain itu, seberapa sering anggota keluarga berkumpul untuk makan malam bersama? Ketika orangtua menolong anak untuk menentukan prioritas dalam jadwal yang dibuatnya, pikirkan hal penting apa yang memerlukan komitmen penyediaan waktu setiap harinya, apakah itu waktu kumpul bersama anggota keluarga, belajar di sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, atau hanya sekedar bermain.

2. Memeriksa penggunaan waktu anak

Orangtua dapat mengamati bagaimana penggunaan waktu anak yang sesungguhnya. Jika mendapatkan nilai yang bagus adalah prioritas utama, tetapi anak meluangkan waktu lebih banyak untuk bermain video games daripada belajar, maka mereka perlu kembali fokus kepada jadwal yang sudah ada. Namun, jika anak terlalu banyak melakukan aktivitas sehingga tidak ada waktu bermain atau kumpul bersama anggota keluarga yang lain, orangtua dapat melakukan penyesuaian jadwal kegiatan mereka. Orangtua dapat mengurangi waktu kegiatan anak untuk memberikan kepadanya waktu bermain lebih banyak.

3. Membuat perencanaan waktu dengan menggunakan kalender

Orangtua dapat membeli kalender atau buku agenda untuk masing-masing anak sehingga mereka dapat menuliskan daftar tugas sekolah yang harus dikerjakan dan membuat komitmen penggunaan waktu setiap hari. Pastikan juga anak melakukan segala sesuatu yang sudah direncanakannya. Sebagai contoh, jika anak memiliki tugas membaca, minta mereka untuk membagi jumlah halaman yang harus dibaca dengan jumlah hari yang diperlukan untuk menyelesaikan semuanya itu. Kemudian, minta anak untuk menuliskan rincian tugas membaca yang harus diselesaikan setiap harinya di dalam buku agenda atau kalender yang mereka miliki. Pastikan anak menggunakan kalender atau buku agendanya untuk merencanakan penyelesaian tugas dan membuat goal yang ingin dicapai tanpa menunda-nunda.

4. Buatlah jadwal pagi hari

Pagi hari sering dipenuhi oleh kesibukan, tetapi penting bagi orangtua untuk memastikan anak-anaknya pergi ke sekolah tepat waktu setiap hari (khususnya bagi anak yang telah bersekolah). Dengan demikian, orangtua mengajarkan kepada anak untuk bertanggungjawab terhadap waktu dan mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja di masa yang akan datang. Jika suasana rumah terlalu kacau di pagi hari, orangtua perlu mempertimbangkan untuk memiliki checklist di malam sebelumnya perihal apa saja yang harus sudah siap keesokan paginya, seperti seragam sekolah, buku pelajaran, tas, bekal makan siang dan lain sebagainya.

5. Gunakan target waktu

Orangtua dapat menggunakan tanggung jawab anak terhadap tugas sekolah sebagai alat untuk mengajarnya bagaimana memenuhi target waktu atau deadline.Berbagai cara dapat digunakan oleh orangtua seperti mengeset batas waktu penyelesaian tugas dan memberikan penghargaan kepada anak saat tugas selesai tepat waktu atau sebaliknya konsekuensi jika tugas tidak mampu diselesaikan sesuai target waktu yang telah ditetapkan. Selain itu, orangtua dapat bekerjasama dengan guru di sekolah agar anak dapat memenuhi target waktu yang sudah ditentukan pihak sekolah.

6. Canangkan waktu “di luar”

Anak-anak sering dibombardir oleh berbagai macam pilihan media, mulai dari televisi, video games hingga internet. Hal tersebut membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu luangnya di depan televisi, komputer atau gadget. Sebagai ganti anak-anak duduk di depan televisi atau komputer, orangtua dapat mendorong anak-anaknya untuk bermain di luar rumah setiap hari, melakukan aktivitas fisik seperti mengendarai sepeda atau bermain dengan anak tetangga yang berguna untuk kehidupan sosial anak. Untuk menjamin hal tersebut dilakukan, orangtua dapat menentukan batas waktu diperbolehkannya anak menonton televisi, bermain video games atau berselancar di dunia maya setiap harinya. Selain itu, orangtua juga berkesempatan untuk memasukkan waktu kumpul bersama keluarga dalam jadwal keseharian anak. Dalam hal ini, orangtua telah mengajarkan kepada anak cara menggunakan waktu luangnya dengan baik.

Jika prinsip-prinsip di atas berhasil diterapkan oleh orangtua kepada anak-anaknya, maka kemampuan anak untuk memanajemen waktunya yang berharga bukan hanya akan mengantarkan dirinya untuk sukses di sekolah, tapi juga sukses dalam setiap segi kehidupannya yang lain.

Share this entry