Belajar dari rumah selama pandemi tentunya menjadi proses yang menantang. Efektivitas belajar di rumah tentu tak sama dengan di sekolah, yang mana kondisi kelas dibuat sekondusif mungkin untuk belajar. Sedangkan jika di rumah, ada banyak distraksi yang membuat anak kesulitan untuk konsentrasi.

Beberapa hal yang dapat memengaruhi fokus atau atensi anak saat belajar:

  • Fisik: kondisi tubuh anak, misalnya lapar atau terlalu banyak makan, kurang tidur sehingga mengantuk saat belajar, atau sedang sakit.
  • Emosi: anak sedang bad mood, merasa cemas, tidak nyaman, dll.
  • Lingkungan: terlalu banyak distraksi dari gambar, orang yang lewat, atau distraksi suara di tempat belajar terlalu berisik
  • Tumbuh kembang anak yang tidak matang: berpengaruh terhadap kesiapan dan ketahanan belajarnya. Perilaku yang ditampilkan seperti berlari tanpa henti, sulit duduk tenang, melamun, tidak memahami instruksi.
  • Gangguan neurodevelopmental dan permasalahan kesulitan belajar yang dapat dilihat sejak masa perkembangan anak.

 

Dengan adanya beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menunjang konsentrasi anak, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu anak fokus belajar online, yaitu :

  1. Persiapan

Seringkali tahap ini dilewati tapi justru berpengaruh besar untuk kesiapan anak belajar keesokan hari. Kegagalan mempersiapkan diri sehari sebelumnya, justru membuat anak dan orang tua panik di pagi hari, sehingga memengaruhi mood anak untuk belajar dan mengganggu konsentrasinya.

  1. Buat rutinitas dan jadwal

Hal ini membantu anak untuk lebih sigap dan siap sekolah. Buat jadwal supaya anak tidak tidur terlalu malam dan bangun terlalu mendekati jam masuk sekolah online.

  1. Lingkungan nyaman dan minim distraksi.

Cari ruangan yang tenang, minim gambar-gambar yang tidak perlu, jauh dari orang yang lalu lalang atau dari orang-orang yang mengajak berbicara saat jam belajar online. Ada spot belajar justru anak tahu dan secara tidak langsung mengatur otaknya untuk memberikan instruksi ini tempat belajar sama seperti di sekolah.

  1. Tetap awasi proses belajar online anak

Pastikan anak tidak melamun atau melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar saat itu. Orangtua juga perlu membantu anak mengingat kembali tentang topik yang sudah dipelajari. Contohnya : saat pergantian jam, orangtua bisa bertanya “tadi Matematikanya belajar apa?” 

  1. Gunakan waktu istirahat sebaik mungkin.

Atur waktu makan dan makan dengan porsi yang cukup (tidak terlalu banyak, terutama kandungan gula yang justru membuat anak mengantuk).

  1. Seimbang antara waktu bermain dan belajar.

Berikan kesempatan untuk bermain, durasi waktu sesuaikan kesepakatan antara orang tua dan anak. Hindari kegiatan bermain dengan menggunakan gadget dalam waktu yang lama karena anak sudah banyak mendapatkan stimulasi visual dari belajar online. Stimulasi visual yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan anak sulit tidur dan menghambat konsentrasinya.

  1. Rutin berolahraga atau melakukan aktivitas gerak terstruktur

Lakukan aktivitas seperti jogging, bulu tangkis, basket, atau bersepeda roda dua. Otot yang kuat akan menunjang postur tubuh anak sehingga anak tidak mudah lelah dan bisa belajar dengan konsentrasi yang optimal.

 

Keberhasilan proses belajar online perlu kerja sama antara anak, orang tua, dan guru di sekolah. Diskusikan tentang kondisi belajar anak di rumah dan kemampuan belajar anak selama belajar online. Tidak ada salahnya juga untuk berdiskusi dengan psikolog atau dokter tumbuh kembang terkait atensi atau konsentrasi anak dalam proses pembelajaran. Semakin cepat diketahui, anak akan semakin cepat mendapatkan bantuan untuk proses belajarnya.

 

Penulis : CeHaBe Center (Education Care Center)

Share this entry