Kegiatan belajar dan bermain anak-anak usia dini yang biasanya dilakukan di sekolah saat ini terpaksa harus dipindahkan ke rumah. Tentunya pendampingan orang tua tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan proses belajar dan bermain anak-anak usia dini. Namun untuk menyikapi kebijakan belajar dari rumah, ada pertanyaannya besar yang sering muncul yaitu “bagaimana cara membantu anak-anak usia dini supaya bisa fokus belajar daring?”

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada poin penting yang perlu dipahami. Anak-anak usia dini sedang ada pada tahapan usia eksplorasi. Energi dalam diri anak-anak usia dini cukup besar untuk mencari tahu, mencoba, dan belajar melalui eksplorasi. Anak-anak usia dini juga mempunyai kebutuhan gerak yang besar. Hal ini membuat mereka senang melakukan permainan-permainan yang memerlukan kekuatan fisik seperti berlari, memanjat, melompat, dan lain-lain. Oleh sebab itu, untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran kita juga perlu memperhatikan kebutuhan eksplorasi anak-anak karena hal ini akan menstimulasi kematangan perkembangan anak sesuai usianya. Tumbuh kembang yang matang akan mengoptimalkan fokus, bahasa, ketahanan, dan kesiapan anak saat mengikuti pembelajaran.

                Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantu anak usia dini supaya bisa fokus belajar daring adalah :

  1. Bangun mood belajar anak dengan rutinitas yang konsisten. Miliki waktu tidur yang cukup dan pastikan anak memiliki jeda antara waktu bangun tidur dengan jam masuk sekolah online.
  2. Saat mendampingi anak belajar, orang tua boleh membantu mengulangi instruksi sambil menatap mata anak.
  3. Saat ada waktu break pembelajaran dan anak tidak perlu makan, ajak anak untuk melakukan aktivitas gerak. Misalnya stretching sederhana atau menari bersama sambil mendengarkan lagu. Ini akan membantu anak untuk lebih fokus dan semangat untuk melanjutkan pembelajaran.
  4. Di luar jam sekolah, hal yang bisa dilakukan seperti fasilitasi masa eksplorasinya dengan permainan-permainan (tanpa gadget) misalnya berjalan di sekitar perumahan, melompat, berlari, bersepeda, dll. Ajak juga permainan yang melatih sensorinya seperti memotong jeli, bermain ubleg, bermain menggunakan finger paint, membuat bentuk dari clay atau play dough, serta berjalan tanpa alas kaki di rumput, tanah kering, lumpur.
  5. Biasakan untuk mengerjakan suatu tugas satu per satu daripada multitasking. Misalnya hindari makan sambil menonton. Kebiasaan multitasking dari kecil mengakibatkan anak kesulitan mengembangkan kemampuan fokus menyelesaikan suatu tugas.

 

Pembelajaran jarak jauh ini memang bukan hal yang mudah bagi anak usia dini, namun hal ini pasti bisa dilalui dengan memperhatikan tumbuh kembang dan menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak.

 

Penulis : CeHaBe Center (Education Care Center)

Share this entry