Aku lahir ketika aku berdiri di depan kelas.

Aku lahir ketika seorang murid memerhatikan aku mengajar.

Aku lahir ketika seorang murid mengajukan sebuah pertanyaan.

caharian, aku telah diminta menjadi seorang aktris yang harus mampu memainkan banyak peranan.

Dengan tulus kuulurkan tangan untuk menjadi teman dan sahabat bagi murid-muridku

Aku menjadi perawat atau dokter di kala mereka sakit dan membutuhkan pertolongan pertama.

Meniadi detektif untuk menemukan barang-barang mereka yang hilang.

Menjadi konselor bagi setiap permasalahan mereka yang terlihat sepele sekalipun.

Menjadi psikolog untuk mengamati perubahan perilaku dan raut wajah mereka.

Menjadi pengamat yang harus menemukan latar belakang masalah yang mereka hadapi.

Menjadi tempat bersandar mereka ketika mereka menangis, mengantuk, dan ingin memeluk.

Menjadi gembala untuk membangkitkan dan menjaga iman mereka.

Menjadi pengasuh anak yang harus mengurus makan, minum, mengganti pakaian, dan urusan toilet mereka.

Menjadi penjaga mereka pada saat bermain, belajar, maupun beraktivitas.

Dan menjadi orangtua pengganti selama mereka di sekolah.

AKU seorang guru yang sebenarnya tidak memiliki apa-apa untuk diajarkan.

Karena mereka sudah memiliki diri mereka sendiri untuk belajar.

AKu seorang guru yang berjuang setiap hari.

Namun aku bukan pejuang pemberantas kebodohan.

Karena sebenarnya mereka bukanlah anak-anak yang memiliki kebodohan untuk diberantas.

Mereka sudah memiliki banyak hal dan bahkan mereka lebih kaya dari yang mereka sadari.

Mereka butuh kami untuk menemukan dan menolong mereka menjadi diri mereka secara maksimal.

Aku berjuang menolong mereka untuk menghadapi tekanan sekitarnya.

Rasa takut, sikap negatif, prasangka, dan media yang memberi pengaruh buruk.

Aku hanya seorang guru yang masih memiliki banyak kekurangan.

Namun begitu bersyukur dengan segala kehormatan, kepercayaan, dan dukungan luar biasa yang telah diberikan wali murid dan murid-muridku.

Aku hanya seorang guru yang masih memliki keterbatasan.

Namun diberi anugerah dan cinta yang begitu besar dari setiap keterbukaan tangan dan penerimaan mereka setiap hari.

Aku hanya seorang guru yang ingin memberikan yang terbaik untuk bekal bagi mereka dan kenangan indah di masa depan mereka.

Aku hanya seorang guru yang merupakan produk masa lalu, namun mendapatkan kepercayaan besar untuk menuntun dan mendidik generasi yang akan datang.

Aku hanyalah seorang guru.

Karena aku seorang guru, aku akan memiliki masa lalu yang penuh kenangan nantinya.

Karena aku seorang guru, aku mempunyai masa depan yang menantang dan pikiranku dipenuhi dengan hal-hal misterius tentang murid-muridku yang akan datang.

Karena aku seorang guru, saat ini aku melalui hari-hariku dengan hal-hal yang mengejutkan dan menyenangkan.

Untuk semua kehormatan, kepercayaan, dan dukungan wali murid yang selalu menghampiriku dengan luar biasa…

Untuk penerimaan, cinta, keterbukaan, dan pelukan penuh kasih yang kudapatkan setiap hari..

Untuk semua hal indah yang telah aku lalui hari-hari ini…

Aku sangat berterima kasih dan bersyukur…

Untuk hidup indah yang bisa kujalani selama ini..

Khususnya kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah dan panggilan ini.

Terima kasih…

 

Chinthia Permatadewi, S.Th.

Quote : Don’t wait until tomorrow, what we can do today.

Pesan : Tetap semangat, teman!!!

Share this entry